BOSDA dan BOSNAS dipakai KBM tanpa aksi tatap muka




DURI-(Lintas1News)-Bantuan operasional sekolah daerah (kabupaten) dan bantuan sekolah nasional (pusat) 2020 perlu check and re-check pihak berwenang.


Ini untuk memastikan kemana penggunaannya oleh sekolah sebab proses belajar tak tatap muka namun daring sehingga tidak terjadi praktek dugaan keliru sekolah.


Nada harapan disampaikan pemerhati pendidikan daerah Kabupaten Bengkalis,D Akbar Ahad (27/22).


Mengapa demikian diungkap proses belajar tidak berjalan seperti biasanya namun giat pendidikan menggunakan net atau daring.


"Sumber BOSDA dan BOSNAS itu jelas untuk kelancaran giat untuk menunjang proses dan produksi pendidikan,"ujar Dodi


Bahkan dijelaskan juga jika penggunaan dana BOSDA ini bisa disebutkan digunakan untuk kebutuhan penunjang guru dan operasional sekolah


"Anehnya, sekolah musim virus Covid-19 tutup. Peserta didik libur dan belajar di hanya rumah menggunakan jaringan internet. Tentunya dana asal BOSDA bisa disebutkan tidak begitu banyak tergunakan bagi sekolah,"ujarnya.


Sementara, sumber dana asal BOSNAS, juga demikian agak sulit disebutkan anggaran di sekolah kandas akibat proses belajar daring.


"Dana ini, digunakan kemana oleh sekolah,"tambah Dodi selaku ketua Organisasi Peduli Sosial Anak Didik (Opsad) Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.


Lain lagi, Refri Amd sebut jika orang tidak sekolah uang itu alokasinya kemana saja dan masyarakat tidak salah terka atau berpikiran salah.


"Masa orang liburan tidak ada kegiatan sekolah hanya ada di rumah dan belajar sistem net alokasi BOS tentu perlu audit pihak terkait,"ujar Refri Amd juga sebagai forum komite sekolah se Provinsi Riau.


Bahkan jika guru belajar net pihak pemerintah membayar 35 GB seharga Rp.100.000,-


"Tak mungkin digunakan untuk membangun, rehab bisa saja kecuali dana Block Grand sudah berbeda,"tukasnya.(Joni Romenggo SH)

Postingan Populer